Selama masa COVID-19 terjadi pengawasan berbasis kesehatan, pembatasan mobilitas, dan juga munculnya orang-orang yang kurang mampu untuk mengakses ranah digital di mana semua aktivitas manusia kini tengah disandarkan selama terjadi pembatasan mobilitas.
Sementara itu, negara-negara di kawasan Asia Tenggara tengah mengalami penyusutan ruang warga, baik luring maupun daring yang mempengaruhi demokrasi. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti tengah berlomba menuju ke dasar dari jurang demokrasi.
Dua kondisi ini tentulah berpengaruh banyak pada kualitas hak-hak digital yang seharusnya dinikmati oleh warga.
Karena itu, sangatlah penting bagi kelompok masyarakat sipil untuk bertukar pikiran dan berkolaborasi satu sama lain dalam inisiatif tentang kebebasan berekspresi, perlindungan privasi, dan keamanan siber.
Dengan latar belakang tersebut, Goethe-Institut Jakarta bersama SAFEnet mengadakan Digital Discourses: Menyatukan Masyarakat Sipil Di Tengah Pandemi
Acara ini akan mendatangkan beberapa pembicara yang akan memberikan paparan mengenai masyarakat sipil digital. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama perwakilan kelompok masyarakat sipil yang berkecimpung di isu tersebut.
Acara ini akan mendatangkan beberapa pembicara yang akan memberikan paparan mengenai masyarakat sipil digital. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama perwakilan kelompok masyarakat sipil yang berkecimpung di isu tersebut.
Daftar di sini