Tentang Kami
Defending digital rights in Southeast Asia
Southeast Asia Freedom of Expression Network/SAFEnet adalah organisasi regional yang berfokus pada upaya memerjuangkan hak-hak digital di kawasan Asia Tenggara. Organisi ini berbentuk Badan Hukum Perkumpulan yang terdaftar dengan nama Pembela Kebebasan Asia Tenggara. Perkumpulan dan berkedudukan di Denpasar, Bali. Pendirian perkumpulan ini diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor : AHU-0000401.AH.01.07.Tahun 2019 berdasarkan Akta Notaris Nomor 4 Tanggal 11 Januari 2019 yang dibuat Oleh I Gusti Agung Bagus Mahapradnyana, SH, M.Kn.
SAFEnet didirikan pada 27 Juni 2013 seiring meluasnya kriminalisasi terhadap ekspresi di ranah digital di Asia Tenggara. Setelah sebelumnya hanya berfokus pemantauan, advokasi, dan solidaritas kebebasan berekspresi di Internet, sejak 2018 SAFEnet mulai memperluas kerja dengan memperjuangkan hak-hak digital meliputi hak untuk mengakses Internet, hak untuk bebas berekspresi dan hak atas rasa aman di ranah digital.
Secara konsisten, SAFEnet melakukan advokasi bagi korban pelanggaran hak-hak digital serta aktif terlibat dalam advokasi kebijakan Internet agar lebih berperspektif HAM. Selain itu, sejak tahun 2019, SAFEnet memberikan pelatihan keamanan holistik (fisik, psikososial, dan digital) bagi kelompok rentan, di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara, untuk membangun resiliensi dari represi digital yang semakin marak.
Di tingkat nasional, SAFEnet pernah meraih penghargaan YNW Netizen Award dari Marketeers. com tahun 2018, terpilih menjadi peserta International Visitor Leadership Program (IVLP) tahun 2018 di bidang Kebijakan Siber dan Kebebasan Bereskpresi Daring, dan tahun 2021 mendapat penghargaan Anugerah Dewan Pers 2021 dari Dewan Pers.
Visi & Misi
Visi SAFEnet adalah terwujudnya ranah digital yang menjunjung nilai-nilai HAM untuk semua orang. Untuk mencapai visi tersebut, misi yang diemban organisasi SAFEnet, yaitu memperjuangkan hak-hak digital termasuk di dalamnya hak untuk mengakses Internet, hak untuk berekspresi, dan atas rasa aman di ranah digital.
HAK AKSES INTERNET: Ini mencakup kebebasan untuk mengakses Internet, seperti ketersediaan infrastruktur, kepemilikan dan kendali penyedia layanan Internet, kesenjangan digital, kesetaraan akses antara gender, penyaringan dan pemblokiran.
HAK BEBAS BEREKSPRESI: Termasuk keragaman konten, bebas untuk mengekspresikan pendapat dan penggunaan Internet dalam memobilisasi masyarakat sipil.
HAK ATAS RASA AMAN: Termasuk bebas dari pengawasan massal dan pemantauan tanpa dasar hukum, perlindungan privasi, dan aman dari serangan dunia maya.
Program Utama
Dalam upaya memperjuangkan hak-hak digital, SAFEnet melaksanakan empat program utama, yaitu:
- Mengadvokasi kebijakan agar mendukung pemenuhan hak-hak digital;
- Mendukung korban pelanggaran hak-hak digital;
- Meningkatkan kapasitas masyarakat sipil terkait hak-hak digital;
- Menggalang solidaritas terhadap masyarakat sipil yang memperjuangkan HAM di ranah digital.
Pengurus
Struktur organisasi SAFEnet terdiri dari Pengawas, Pengurus, dan Anggota. Pengawas adalah individu yang berpengalaman di bidang tata kelola Internet, literasi digital, dan keamanan digital terutama dari perspektif masyarakat sipil. Pengawas, pengurus, dan anggota SAFEnet bekerja secara terpisah di berbagai kota di Indonesia, termasuk Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Banyuwangi, Pontianak, Samarinda, Denpasar, Makassar, Ambon, hingga Papua.
Dewan Pengawas
Matahari Timoer
Ketua
Indriyatno Banyumurti
Donny Budhi Utoyo
Habib Almascaty
Ade Fadli
Dewan Pengurus
Damar Juniarto
Ketua
Anton Muhajir
Sekretaris
Nike Andaru
Bendahara
Divisi Akses Internet
Unggul Sagena
Kepala Divisi
Syaifullah
Sub Divisi Papua
Divisi Kebebasan Berekspresi
Nenden Sekar Arum
Kepala Divisi
Mohammad Arsyad
Sub Divisi PAKU ITE
Divisi Keamanan Digital
Banimal
Kepala Divisi
Ellen Kusuma
Sub Divisi Digital At-Risks
Anggota SAFEnet
Anggota SAFEnet berasal dari latar belakang beragam, seperti jurnalis, blogger, ibu rumah tangga, kelompok LGBTQ, pekerja swasta, praktisi keamanan digital, dan lain-lain.
INDONESIA
Badung: Ardy Wibisana
Bandung: Shinta Ressmy
Banyuwangi: Ika Ningtyas
Bekasi: Aqilla Izi
Bogor: Matahari Timoer, Indriyanto Banyumurti, Unggul Sagena, Boaz Simanjuntak
Bojonegoro: Imam Muhlas, Dwi Arianti
Denpasar: Ni Wayan Widayanti Arioka, Anton Muhajir, Kadek Yudistira
Depok: Ellen S. Kusuma, Alvin Nicola
Gorontalo: Banimal
Jakarta: Bimo Aria, Damar Juniarto, Donny BU, Ignatius Dwiana, Nabillah Saputri, Nenden Sekar Arum, Muhammad Arsyad, Lefri Mikhael
Jayapura: Alldo F. Mooy, Syaifullah
Jember: Ulil Albab, Adinda Putri Kusumawardhani
Makassar: Aksan Nugroho, Mansyur, Sugiyono
Malang: Imam Abu Hanifah
Mataram: Furqan Ermansyah
Medan: M. Hafizh Nabiyyin
Kediri: Mokh. Sobirin
Labuanbajo: Habib Almascaty
Lampung: Rama Sejati
Pekanbaru: Andri Rahmat, M. Al Anwari Lubis
Palembang: Nike Andaru
Pamekasan: Supriyono Hemay
Pontianak: Aseanty Pahlevi, Mohammad Reza
Purwokerto: Balqis Zakiyyah Qonita
Samarinda: Ade Fadli
Semarang: Andreas Ryan Sanjaya, Zahra Nur Aliya
Surakarta: Rais Saputra
Surabaya: Kathleen Azali
Tangerang Selatan: Nurul Azizah
Temanggung: Denden Sofiudin
Trenggalek: Tessa Ardhia Maheswari
Yogyakarta: Ervani Emihandayani