Laporan Organisasi 2024: Menyalakan Energi di Tengah Represi

Tahun 2024 menjadi tahun yang penting bagi seluruh rakyat Indonesia. Setelah melalui pemilihan umum yang penuh cerita dan kontroversi, akhirnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan presiden dan wakil presiden menggantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Pergantian kekuasaan ini tidak lantas membuat situasi politik menjadi lebih baik. Bahkan, tahun 2024 – lalu diikuti tahun 2025 – ditandai dengan beragam aksi unjuk rasa yang mewarnai situasi politik di Indonesia. Dari aksi #KawalPutusanMK, #IndonesiaDarurat, #IndonesiaGelap, hingga #TolakRevisiUUTNI, menjadi sorotan dalam perjalan politik Indonesia tahun 2024 dan 2025.

Beragam aksi tersebut juga diikuti beragam pelanggaran hak digital. Aksi represi, pengancaman, doxing, usaha pengambil alihan akun, hingga kekerasan berbasis gender online mengikuti aksi-aksi unjuk rasa tersebut sekaligus menandai keberlanjutan represi di bawah pemeritahan yang baru.

Hal itu juga yang kemudian menjadi alasan dipilihnya kalimat “Menyalakan Energi di Tengah Represi” sebagai judul laporan organisasi tahun 2024.

Sebagai organisasi yang fokus pada pendampingan dan pembelaan hak digital di Indonesia dan Asia Tenggara, tahun 2024 memang ditandai oleh SAFEnet sebagai tahun yang penting untuk tetap bertahan melawan ragam represi yang seperti tongkat estafet, diteruskan penguasa baru dari penguasa sebelumnya.

“Menyalan energi” menjadi kata kunci dalam kegiatan SAFEnet di tahun 2024. Di tengah kondisi yang rasanya tidak menjadi lebih baik, energi dibutuhkan untuk tetap bertahan dan tetap melawan. Melawan represi dan kesewenang-wenangan penguasa.

Silakan membaca dan menyimak apa yang dilakukan oleh SAFEnet di tahun 2024 dalam laporan organisasi yang baru saja diterbitkan. Laporan tersebut bisa dibaca di diunduh di sini.

Laporan ini merangkum apa saja yang dilakukan oleh SAFEnet di tahun 2024. Dari pendampingan korban pelanggaran hak digital, melakukan advokasi kebijakan, meluaskan jaringan dan solidaritas, hingga peningkatan kapasitas. Kesemuanya adalah usaha untuk memenuhi mandat organisasi dan sebagai bagian dari perjuangan mewujudkan ranah internet yang bebas, aman, dan setara.

Selamat membaca.