Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak terhadap kesehatan manusia kiwari, tetapi juga mengubah perilaku kita sehari-hari. Kita dipaksa tidak hanya lebih peduli terhadap cuci tangan, penggunaan masker, hingga kesehatan secara umum, tetapi juga mengubah kebiasaan sebagai makhluk sosial. Kebiasaan kita untuk bersosialisasi, bersama di dalam kerumunan, sekarang harus rela diganti dengan isolasi.
Setahun berselang setelah pandemi, ruang-ruang digital melalui media daring menjadi tempat yang subur untuk menggantikan perjumpaan di ruang nyata. Jarak yang dulu memisahkan, kini tak lagi berarti selama kita memiliki koneksi. Belajar di rumah. Bekerja dari ruang pribadi. Pun, ibadah melalui layar kaca. Internet memungkinkan itu semua.
Namun, sayangnya, kesempatan itu tak berlaku sama untuk semua warga. Kemewahan belajar, bekerja, beribadah, dan kegiatan lain melalui media daring hanya bisa dinikmati jika ada sumber daya untuk menggunakannya. Tidak hanya dari sisi perangkat, tetapi juga kapasitas warga.
Selain itu, pemantauan kami selama setahun terakhir menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 justru semakin meningkatkan represi melalui atau di media-media digital.
Maraknya pelanggaran hak-hak digital selama terjadinya pandemi COVID-19 tersebut membuat penyusunan Laporan Situasi Hak-hak Digital di Indonesia menjadi semakin relevan.
Laporan Situasi Hak-hak Digital di Indonesia 2020 yang disusun SAFEnet ini merupakan tradisi yang telah kami lakukan sejak 2018 sebagai bagian dari bagian advokasi dalam isu hak- hak digital di Indonesia. Upaya ini penting tidak hanya sebagai pendokumentasian data dan fakta, tetapi juga diharapkan menjadi amunisi dalam advokasi membela hak-hak digital di Indonesia.
Karena itu, Southeast Asia Freedom of Expression Network mengundang Anda untuk menghadiri peluncuran Laporan Situasi Hak-hak Digital di Indonesia 2020.
Acara ini akan diadakan secara daring menggunakan Zoom Webinar pada:
Hari Rabu, 21 April 2021
Pukul 13.00 – 14.30 WIB
http://bit.ly/rilislaporan2020
Penanggap:
• Wijayanto Ph.D – Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi LP3ES
• Indri Saptaningrum – kandidat doktor UNSW Law
• Valentina Wiji – Jesuit Refugee Service (JRS) Indonesia
• Yan Christian Warinusi – Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari