SAFEnet, UNESCO dan Article 19 Adakan Pelatihan Moderasi Konten

RILIS PELATIHAN MODERASI KONTEN: PERSPEKTIF GLOBAL DAN LOKAL

Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) bekerja sama dengan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organizations dan Article 19 telah menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Pelatihan Moderasi Konten: Perspektif Global dan Lokal” pada 8-9 Maret 2023 di Jakarta.

SAFEnet, UNESCO dan Article 19 Adakan Pelatihan Moderasi Konten untuk Organisasi Masyarakat Sipil di Indonesia
SAFEnet, UNESCO dan Article 19 Adakan Pelatihan Moderasi Konten untuk Organisasi Masyarakat Sipil di Indonesia

Penyelenggaraan pelatihan ini bertujuan agar para anggota Koalisi Damai dapat memiliki level pemahaman dan pengetahuan yang sama mengenai dinamika yang terjadi di lapangan. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan agar para anggota dapat saling memahami keahlian masing-masing yang nantinya dapat digunakan untuk kerja-kerja koalisi, khususnya bersama perusahaan media sosial.

Peserta dilatih langsung oleh 3 pembicara yang berasal dari Article 19, yaitu Chantal Joris (Legal Officer), Michael Caster (Asia Digital Program Manager), dan Roberta Taveri (Media Freedom Programme Officer Article 19).

Dalam sesi pelatihan, Chantal menyampaikan norma-norma dan standar-standar kebebasan berekspresi internasional serta relevansinya dengan moderasi konten. Michael menyampaikan materi mengenai interaksi dengan perusahaan media sosial. Sementara Roberta banyak memberikan masukan mengenai tata kelola koalisi.

Selain pelatihan, dalam kegiatan ini peserta juga diberikan waktu untuk mendiskusikan rencana kerja dari setiap kelompok kerja. Kelompok kerja yang terdapat di dalam Koalisi Damai sendiri terdiri atas Kelompok Kerja Riset, Kelompok Kerja Advokasi dan Kemitraan, Kelompok Kerja Komunikasi Publik, dan Kelompok Kerja Edukasi. Pada akhir acara, tiap kelompok kerja diberikan kesempatan untuk memaparkan rencana kerjanya masing-masing.

Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta menyatakan bahwa mereka mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman baru. Oviani dari ECPAT Indonesia misalnya, mengaku mempelajari banyak isu-isu baru dari diskusi yang berlangsung bersama peserta lainnya. Menurutnya, salah satu informasi menarik yang diperoleh adalah terdapatnya layanan yang menyediakan bantuan untuk melindungi para aktivis HAM, jurnalis, dan siapapun yang menjadi korban karena menyampaikan kritik kepada pemerintah.

Sementara itu, Septiaji dari Mafindo mengatakan bahwa hal menarik yang dipelajari dari pelatihan ini adalah bagaimana orang Indonesia dapat memahami perspektif global, namun di saat bersamaan tetap melihat aspek-aspek lokal yang harus disinkronisasikan dan diaplikasikan. Ia juga mengapresiasi proses diskusi antara anggota koalisi dengan para pembicara mengenai tata kelola dan rencana kerja koalisi.

Sebelumnya pada 16 Februari 2023, 12 OMS di Indonesia telah meluncurkan Koalisi Damai sebagai gerakan untuk menciptakan ruang digital di Indonesia yang bebas dari konten-konten berbahaya sembari tetap menghormati standar kebebasan berekspresi internasional. Pembentukan koalisi ini tidak dapat dilepaskan dari situasi ruang digital yang berpotensi semakin keruh menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.