Summer Course 2021 Social Media Activism, Digital Resilience, and Resistance to Democratic Regression berlangsung sejak 22 Agustus sampai dengan 4 September 2021. Kegiatan ini diinisiasi oleh LP3ES dan UNDIP dan masih menjadi bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun LP3ES. Kegiatan ini juga didukung oleh Universitas Amsterdam, Pusat Studi Asia Tenggara di Paris, Pusat Studi Asia Tenggara di Universitas Kyoto, dan SAFENet Asia Tenggara yang akan bertindak sebagai co-host.
Kegiatan Summer Course 2021 ini diisi oleh para sarjana, intelektual, aktivis, seperti Profesor Yatun Sastramidjaja, Dr Merlyna Lim, Dr Fiona Suwana, Wijayanto Ph.D, Ross Tapsel, Herlambang P. Wiratraman, Teguh Yuwono, Dandhy Laksono, Ismail Fahmi, dll.
Ada 72 peserta dari berbagai negara: Kroasia, Prancis, Palestina, Jerman, Belanda, Australia, Thailand, Jepang, Malaysia, Philippina, Myanmar dan, tentunya, Indonesia. Salah satu landasan pemikiran yang melatarbelakangi forum ini adalah kebutuhan untuk membangun jaringan aktivisme lintas negara, dengan demikian bercorak kosmopolitan, untuk menghadapi masalah-masalah yang melanda dunia hari ini khususnya di Asia Tenggara di antaranya seperti: kemunduran demokrasi, pandemi dan perubahan iklim.
Kegiatan ini berangkat dari satu pemahaman bahwa masalah-masalah itu tidak lagi mungkin diselesaikan hanya oleh satu negara sendirian. Kita tahu bahwa pandemi yang saat ini kita hadapi, misalnya, akan terus mengancam umat manusia jika ada satu saja negara yang masih belum terbebas darinya. Tak lain karena pandemi menyebar seiring dengan perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya.
Dengan kata lain, forum ini memang sebuah kelas di mana masalah dibedah dan dikritisi, dengan panduan teori dan juga metodologi, namun ia juga merupakan satu ikhtiar untuk kerjasama dan solidaritas lintas negara yang dimulai dari mereka yang muda. Muda di sini tidak semata merujuk pada usia, namun merujuk pada mereka yang memeluk nilai-nilai baru dan tidak terkungkung oleh nilai-nilai lama.
Dalam kegiatan ini, SAFEnet berbicara di pembukaan Summer Course 2021 tentang “Current State of Digital Autoritarianism in Indonesia” dan juga membuka kelas “Digital Security Tool Box” untuk para peserta Summer Course.